Assalamu'alaikum Wr. Wb.
Selamat menikmati sajian dan ikuti gabung Catatan Sikil L-yas Anake Mbah Marijan
STMIK Duta Bangsa Surakarta

Jumat, 29 April 2011

SUKA HAMIE... (hamster cute) ayo daftar beli cini kawand.

JENIS HAMSTER..

  1. Hamster campbell
Hamster campbell menurutku hamster yang murah, karena harga hamster campbell cuma 20 ribu. ekali beranak maka akan menghasilkan 2-10 bahkan lebih bayi hamster. spesifikasi hamster campbell :
        -> umur normal 1-2 tahun
        -> panjang kira-kira 10-15 cm umur dewasa
        -> lama kehamilan kurang lebih 20 hari
        -> lincah karena ukurannya kecil
        -> masa sapih (pemisahan anak dari induknya) 3-4 minggu
        -> macam campbell (albino,panda,black bear,argente,opal,blue)
campbell























     2.  Hamster roborovski

Hamster roborovski merupakan jenis hamster pelari dan sangat lincah. harga hamster roborovski sekitar 45-75 ribu, tergantung dimana posisinya. hehehe. Spesifikasi hamster roborovski :
        -> umur normal 3-4 tahun
        -> panjang hamster 4-5 cm
        -> lama kehamilan 23-30 hari
        -> jumlah anak rata - rata 6 ekor
        -> masa sapih 30 hari
        -> macam roborovski (normal,white face)
roborovski














     3.   Hamster syria
Hamster syria ini bentuknya besar banget, kayak tikus got /werog. hehehe , hamster jenis ini pemalas dech. kurang lincah, panjang seh bentuknya so jadi males2an. harga hamster syria sekitar 15-30 ribu tergantung jenis dan warnanya. Spesifikasi hamster syria:
        -> umur normal 2-2,5 tahun
        -> panjang 15-20 cm
        -> lama kehamilan sekitar 20 hari
        -> macam syria (short hair,long hair,rex,satin)
syria

 

     4. Hamster winter white
Hamster ini mudah untuk dijinakkan karena sifatnya yang tak suka menggigit dan tidak agresif seperti campbell. Hamster ini cocok untuk pemula. harga hamster winter white berfariasi dari 15 - 75 ribu tergantung jenisnya. Spesifikasi hamster winter white :
         -> umur 1-2 tahun
         -> panjang 7-9 cm
         -> lama kehamilan 15-20 hari
         -> macam winter (normal,safir,pearl,golden)
winter



    5.  Hamster panda
Untuk hamster panda ini bentuknya sedikit panjang dan kecil bagu juga persis panda. tidak suka menggigit kayaknya karena temanku melihara ini nggak pernah ke gigit. untuk harga hamster panda untuk sepasang sekitar 70 ribu. Spesifikasi hamster panda:
         -> umur 1-3 tahun
         -> panjang 10-15 cm
         -> lama kehamilan sekitar 20 hari
panda

6. Hamster cina
Nah yag satu ini aku kurang begitu ngerti karena lom pernah lihat, tapi di beberapa situ di tulis ada hamster cina. nah ini spesifikasi yg aku peroleh:
- umur 2 – 4 thn.
- panjang maksimal bisa mencapai 10 cm.
- macam2 hamster cina : (normal,putih,berbintik2). 
cina 

Apalagi yua jenis-jenis /macemnya hamie. gua kurank tau. sumpah..!!!

Kamis, 28 April 2011

Propagasi Gelombang Radio

1. Dasar-Dasar Propagasi Gelombang Radio


1.1  Propagasi Gelombang

Definisi dari propagasi gelombang adalah perambatan gelombang pada media perambatan. Media perambatan atau biasa juga disebut saluran transmisi gelombang dapat berupa fisik yaitu sepasang kawat konduktor, kabel koaksial dan berupa non fisik yaitu gelombang radio atau sinar laser. Pada Gambar 1   merupakan gambaran singkat tentang propagasi gelombang (J, Herman, 1986: 1.4).
Gambar 1. Propagasi Gelombang

1.2 Gelombang Radio  dan Spektrum Elektromagnetik

Gelombang radio termasuk keluarga radiasi elektromagnetik meliputi infra merah (radiasi panas), cahaya tampak (visible light), ultraviolet, sinar-X, dan bahkan panjang gelombang Gamma yang lebih pendek dan sinar kosmik. Gelombang elektromagnetik berasal dari interaksi antara medan listrik dan medan magnet seperti pada Gambar 2 (Reed, 2004: 20.1).
Gambar 2. Medan listrik dan magnet pada gelombang elektromagnetik
Pembagian spektrum gelombang elektromagnetik dapat di lihat pada Gambar 3  berikut ini.
Gambar 3. Spektrum elektromagnetik
Menurut John (1988: 8-10) Nilai panjang gelombang λ berhubungan dengan frekuensi f dan kecepatan gelombang v, dimana kecepatan gelombang bergantung pada media. Dalam kasus ini medianya adalah ruang bebas (free space/vacuum).
λ= v / f
dimana :    v= c (ruang bebas)= 3 x 108 m s-1
Pada Gambar 4 ditunjukkan hubungan antara panjang  gelombang dan frekuensi pada v = c. Banyak jenis frekuensi yang ada seperti Gambar 3 diatas. Berikut ini adalah daftar frekuensi yang lebih rinci dalam tabel 1.
Gambar 4. Panjang gelombang berbanding frekuensi untuk v = c

1.3 Polarisasi Gelombang Elektromagnetik

J, Herman (1986: 1.43) menyatakan polarisasi gelombang didefinisikan sebagai sifat gelombang elektromagnetik yang menjelaskan arah dan amplitudo vektor kuat medan magnet sebagai fungsi waktu. Ada tiga macam polarisasi gelombang yaitu polarisasi linier, polarisasi lingkaran, dan polarisasi eliptis.
Gambar 5.  Polarisasi gelombang elektromagnetik

2. Gelombang Ruang Bebas (Free Space)


2.1 Pembiasan (Refraction) oleh Atmosfir Bumi

Pada atmosfir bumi terjadi pembiasan gelombang sekitar 18 km dari permukaan bumi di daerah khatulistiwa dan sampai sekitar 8 dan 11 km di daerah kutub selatan dan utara. Untuk itu radius bumi diubah disesuaikan demikian hingga kelengkungan relatif antara gelombang dan bumi tetap seperti yang ditunjukkan Gambar 6 Radius kelengkungan bumi yang telah disesuaikan dengan perbandingan antara radius efektif bumi dan radius bumi yang sesungguhnya disebut dengan faktor K. Pada kondisi atmosfir normal, dalam perhitungan radius bumi ekuivalen biasanya digunakan K = 4/3 (J, Herman, 1986: 3.2).
Gambar 6. Radius efektif bumi
Gambar 7. Profil lintasan (path profile) dengan faktor K = 4/3

2.2 Propagasi Line of Sight (LOS)

Propagasi gelombang pada frekuensi diatas 30 MHz memanfaatkan gelombang langsung dan gelombang pantul oleh permukaan bumi. Pada Gambar 8 berikut ini adalah gambaran dari propagasi Line of  Sight (LOS).
Gambar 8. Daerah Freshnel di sekitar lintasan langsung
Pada propagasi LOS terdapat daerah yang harus dan wajib terhindar dari halangan, daerah  itu disebut dengan daerah fresnel (fresnel zone). Seperti yang ditunjukkan pada gambar dibawah ini.
Gambar 9. Pemetaan daerah-daerah Freshnel
Berdasarkan  Gambar  9  dan keterangan  di atas,  F1 disebut sebagai radius daerah Freshnel pertama, yang dirumuskan dengan (Aswoyo, 2006: 101) :

2.3 Redaman pada ruang bebas (free space loss)

Redaman LOS berharga rata-rata sama dengan redaman ruang bebas. Dalam perhitungan redaman lintasan dianggap tetap sehingga untuk LOS adalah (J, Herman, 1986: 3.29):
Lp = 32,5 + 20 log d (km) + 20 log f (MHz)                (2.5)

3. Difraksi (Diffraction) dan Hamburan (Scattering)

3.1  Difraksi oleh Penghalang (Knife Edge Diffraction)

Difraksi adalah kemampuan gelombang untuk berbelok setelah mengalami benturan dengan penghalang. J, Herman (1986: 4.5) menyatakan difraksi oleh bukit, pohon, bangunan dan lain-lain sulit sekali dihitung, akan tetapi perkiraan redamannya dapat diperoleh dengan mengingat harga-harga ekstrim yang disebabkan oleh difraksi rintangan tajam yang menyerap sempurna (Knife Edge Diffraction).
Gambar 10. Difraksi pada penghalang

3.2  Hamburan oleh Troposfir (Troposphere Scatter)

Sistem komunikasi radio yang mengunakan sifat hamburan gelombang elektromagnetik oleh partikel-partikel troposfir yang disebut sistem tropo atau thin line troposcattering system. Jaraknya berkisar 200 – 800 km dan frekuensi yang dipakai yaitu 300 – 30.000 MHz berada di daerah UHF dan SHF (J, Herman,1986: 4.11). Pada Gambar 11, adalah mekanisme troposcattering.
Gambar 11. Mekanisme hambuiran oleh troposfir.

4. Gelombang Langit (Sky Wave)

4.1 Ionosfir

Ionosfir tersusun dari 3 (tiga) lapisan , mulai dari yang terbawah yang disebut dengan lapisan D, E dan F. Sedangkan lapisan F dibagi menjadi dua, yaitu lapisan F1 dan  F2 (yang lebih atas), seperti Gambar 12.
Gambar 12. Lapisan ionosfir
Untuk lebih jelasnya tentang fenomena masing-masing lapisan pada ionosfir klik tombol nama-nama lapisan ionosfir.
  1. Lapisan D terletak sekitar 40 km – 90 km. Ionisasi di lapisan D sangat rendah, karena lapisan ini adalah daerah yang paling jauh dari matahari. Lapisan ini mampu membiaskan gelombang-gelombang yang berfrekuensi rendah. Frekuensi-frekuensi yang tinggi, terus dilewatkan tetapi mengalami redaman. Setelah matahari terbenam, lapisan ini segera menghilang karena ion-ionnya  dengan cepat bergabung kembali menjadi molekul-molekul.
  2. Lapisan E terletak sekitar 90 km – 150 km. Lapisan ini, dikenal juga dengan lapisan Kenelly–Heaviside, karena orang-orang inilah yang pertama kali menyebutkan keberadaan lapisan E ini. Setelah matahari terbenam, pada lapisan ini juga terjadi penggabungan ion-ion menjadi molekul-molekul, tetapi kecepatan penggabungannya lebih rendah dibandingkan dengan lapisan D, dan baru bergabung seluruhnya pada tengah malam. Lapisan ini mampu membiaskan gelombang dengan frekuensi lebih tinggi dari gelombang yang bisa dibiaskan lapisan D. Dalam praktek, lapisan E mampu membiaskan gelombang hingga frekuensi 20 MHz.
  3. Lapisan F terdapat pada ketinggian sekitar 150 km – 400 km. Selama siang hari, lapisan F terpecah menjadi dua, yaitu lapisan F1 dan F2. Level ionisasi pada lapisan ini sedemikian tinggi dan berubah dengan cepat se iring dengan pergantian siang dan malam. Pada siang hari, bagian atmosfir yang paling dekat dengan matahari mengalami ionisasi yang paling hebat. Karena atmosfir di daerah ini sangat renggang, maka penggabungan kembali ion-ion menjadi molekul terjadi sangat lambat (setelah terbenam matahari). Karena itu, lapisan ini terionisasi relatif konstan setiap saat. Lapisan F bermanfaat sekali untuk transmisi jarak jauh pada frekuensi tinggi dan mampu membiaskan gelombang pada frekuensi hingga 30 MHz.

4.2 Propagasi Gelombang dalam Ionosfir

Pada frekuensi tinggi atau daerah HF, yang mempunyai range frekuensi 3 – 30 MHz, gelombang dapat dipropagasikan menempuh jarak yang jauh akibat dari pembiasan dan pemantulan lintasan pada lapisan ionospher. Gelombang yang berpropagasi melalui lapisan ionosfer ini disebut sebagai gelombang ionosfer (ionospheric wave) (Aswoyo, 2006: 89).
Gambar 13. Propagasi Gelombang Ionosfir

5. Gelombang Permukaan Bumi (Ground Wave)

5.1 Permukaan Bumi sebagai Penumpu Gelombang Elektromagnetik

Gelombang permukaan bumi berpolarisasi vertikal, karena setiap komponen horisontalnya akan dihubung singkat oleh permukaan bumi. Daerah frekuensi utama gelombang ini adalah 30 kHz – 3 MHz yaitu band MF dan LF dan konfigurasi medannya terlihat seperti pada gambar.
Perubahan kadar air mempunyai pengaruh yang besar terhadap gelombang tanah. Redaman gelombang tanah berbanding lurus terhadap impedansi permukaan tanah. Impedansi ini merupakan fungsi dari konduktivitas dan frekuensi. Jika bumi mempunyai konduktivitas yang tinggi, maka redaman (penyerapan energi gelombang) akan berkurang. Dengan demikian, propagasi gelombang tanah di atas air, terutama air garam (air laut) jauh lebih baik dari pada di tanah kering (berkonduktivitas rendah), seperti padang pasir. Rugi-rugi (redaman) tanah akan meningkat dengan cepat dengan semakin besarnya frekuensi. Karena alasan tersebut, gelombang tanah sangat tidak efektif pada frekuensi di atas 2 MHz.
Gambar 14. Perambatan Gelombang permukaan bumi

5.2 Propagasi Gelombang dalam Air Laut

Propagasi gelombang permukaan  merupakan satu-satunya cara untuk berkomunikasi di dalam lautan Untuk memperkecil redaman laut, maka digunakan frekuensi yang sangat rendah, yaitu band ELF (Extremely Low Frequency), yaitu antara 30 hingga 300 Hz. Dalam pemakaian tertentu dengan frekuensi 100 Hz, redamannya hanya sekitar 0,3 dB per meter. Redaman ini akan meningkat drastis bila frekuensinya makin tinggi, misalnya pada 1 GHz redamannya menjadi 1000 dB per meter.
Gambar 15. Perambatan antara dua antena dalam air laut

Menjelajahi System Linux










Perintah-Perintah Dasar dalam Shell Linux 04




*shutdown*
Kegunaan: booting atau shutdown komputer
Syntax:
shutdown [-t sec] [options] waktu pesan

Options :
-t rentang waktu untuk "membangunkan" proses shutdown dan pesan yang akan disampaikan
-r reboot/booting ulang
-h halt, menyelesaikan proses agar komputer "safe" untuk dimatikan
-c cancel shutdown, hanya dapat dilakukan bila menggunakan rentang waktu
waktu waktu untuk memulai proses shutdown
pesan broadcast pada setiap user bahwa mesin/komputer akan di shutdown

Contoh:

shutdown -r now

Keterangan: proses shutdown diikuti booting ulang pada saat itu juga

*stty*
Kegunaan: menampilkan dan merubah setting terminal device driver (tty)
Syntax:
stty [options] [settings]

Options :
-a menampilkan seluruh informasi logged-in terminal
-g menampilkan dalam 12 hexadecimal numbers
--version menampilkan versi stty dalam standard output

Contoh:

stty -a

Keterangan: menampilkan informasi (All)

Catatan: bila terjadi program crash dan terminal menolak input lakukan <^j>stty sane<^j>
**tanda <> tidak perlu diketik cukup dg menekan tombol CTRL dan huruf j saja**

Hal yang berhubungan dengan perintah ini: tty

*su*
Kegunaan: mengganti user dan grup ID dengan milik user lain (atau bahkan root/superuser)
Syntax:
su [option]

Options :
-l user login sebagai user lain
-s login dengan shell lain seperti yang terdaftar pada /etc/passwd

Contoh:

su -l gondz "data"

Keterangan: login sebagai user gondz dan langsung menjalankan program bernama data

*tail*
Kegunaan: mengintip bagian akhir suatu teks file (default 10 baris)
Syntax:
tail [option] file

Options :
-f memonitor "pertumbuhan" file
beg-offset : b offset diekspresikan dalam bentuk blocks
l offset diekspresikan dalam bentuk baris (default)
c offset diekspresikan dalam bentuk karakter
default beg-offset adalah 10 baris bila tidak diisi berapa yang diminta!
Contoh:

tail -18c suratku

Keterangan: melihat isi file teks "suratku", 18 karakter terakhir

tail +10 suratku

Keterangan: menampilkan isi suratku setelah 10 baris terakhir dibaca

tail -f file_tumbuh | more

Keterangan: bila "file_tumbuh" adalah file yang berkembang,
"pertumbuhannya" akan dimonitor

Hal yang berhubungan dengan perintah ini: more

*tar*
Kegunaan: menyimpan dan mengganti file ke dan dari suatu "archive medium"/backup file,
dapat berupa floppy disk ataupun tape.
Lebih sering dipakai untuk backup atau mengekstrak file atau file system
Syntax:
tar [key] [argumen] [drive] [options] filelist

Options :
key : karakter yang berisi perintah spesifik sehubungan dengan perintah tar
c menciptakan suatu archive baru atau menulis ulang (overwrite) yang sudah ada
r menambahkan (append) file dari suatu archive
t memberi daftar isi dari archive (table of contents)
u update archive
x ekstrak suatu archive (mengekstrak hasil perintah tar c)

argumen : pada saat options membutuhkan argument, argumen ditunda sampai semua
options terpenuhi dulu

drive : nomor antara 0 dan 9999. Nomor ini adalah suatu kunci ke /etc/default/tar
Berisi default option antara lain: device name, blocking factor, device size,
dan apabila device berupa tape drive

b block : berisi angka integer antara 1 dan 20, defaultnya adalah 1.
Spesifikasi blocking factor, block.

f name : identifikasi nama dari file name untuk digunakan, dapat berupa file umumnya atau
special karakter device
contohnya /dev/rfd096ds15 untuk high density floppy disk

l memberikan pesan error apabila ada kegagalan dalam memecahkan link file.
(umumnya hanya digunakan dengan perintal c, r dan u)

m memberitahukan tar agar tidak mengubah waktu modifikasi (waktu pada saat ekstrak)

v verbose mode, menampilkan apa saja yang dilakukan oleh tar

w memberikan pilihan menunggu masukan (input) y atau n sebelum melakukan sesuatu
dengan file

n memberitahukan tar bahwa device bukan berupa tape drive, untuk floppy disk, ini memberi
kesempatan tar mencari file yang dibutuhkan

A mengubah semua absolute file name menjadi relative file names

filelist adalah daftar atau list dari file yang akan dimanipulasi

Contoh:

tar cvf /dev/rfd096ds15 .

Keterangan: membuat archive dari direktori pada saat kita berada (menggunakan high
density floppy disk)

tar xvf /dev/rfd96ds15

Keterangan: mengekstrak file (pada contoh pertama)

tar xvf fileku.tar

Keterangan: mengekstrak file archive bernama "fileku"

Hal yang berhubungan dengan perintah ini : grep, ls, wc

*touch*
Kegunaan: merubah waktu modifikasi
Syntax:
touch [options] [MMDDhhmmYY] filelist

Options :
-a memberikan spesifikasi waktu akses
-c memerintahkan touch agar tidak membuat file bila tidak eksis dalam filelist
-m hanya merubah waktu modifikasi

MM bulan
DD hari
hh jam
mm menit
YY tahun

filelist adalah file yang akan dimodifikasi waktunya

Contoh:

touch /home/gondz/fileku

Keterangan: merubah waktu modifikasi "fileku" agar sesuai dengan tanggal pada hari
dilakukan perintah touch

touch 1212120177/home/gondz/fileku

Keterangan: merubah waktu "fileku" menjadi 12/12/77 pada jam 12.01 pm

Hal yang berhubungan dengan perintah ini: date

*umask*
Kegunaan: memberikan default permission file pada setiap file yang dibuat oleh kita
Syntax:
umask mask

Options :
mask berupa nilai-nilai (lihat keterangan mengenai chmod, kebalikan dari chmod)
0 memperbolehkan semua permission
1 melarang permission execute
2 melarang permission write
4 melarang permission read
dapat pula berupa gabungan (lihat chmod) misal angka 7 menunjukkan semua
permission ditolak

Contoh:

umask 022

Keterangan: memberikan semua permission file yang kita buat terhadap kita, memperbolehkan
orang lain read dan execute

umask 007

Keterangan: memberikan semua akses permission pada kita (UID) dan grup (GID) serta
melarang akses orang lain (other)

Hal yang berhubungan dengan perintah ini : chmod

*uname*
Kegunaan: memberikan laporan mengenai nama dari mesin/computer, operating sistem dan
beberapa catalog informasi lainnya
Syntax:
uname [options]

Options :
-s report nama sistem
-n report nodename sistem, identifikasi sistem pada network pada saat
di share dalam network misalnya
-r report release number dari operating sistem
-v report versi operating sistem
-m report hardware (prosesor) yang dipakai (i386, i486, i586, i686)
-a report all, semua informasi yang mungkin

Contoh:

uname -a

Keterangan: sama dengan keterangan option -a

*w*
Kegunaan: mengetahui siapa saja user yang log-in dalam system dan apa yang sedang mereka lakukan
Syntax
w [options] user

Options :
-h tidak menampilkan header informasi
(seperti: berapa lama sistem menyala, tanggal, jumlah user log-in, dsb)
-u mengabaikan apa yang dilakukan user (WHAT) dan lamanya menjalankan (PCPU)
-s short report, hanya menampilkan user, terminal yg digunakan, idle dan what
-f menghilangkan bagian FROM (remote hostname) user
-V menampilkan versi yang dipakai

Contoh:

w -V

Keterangan: menampilkan versi yg dipakai. Contoh procps version 2.0.2

w

Keterangan: menampilkan semua informasi lengkap semua user yang log-in dalam sistem

w -s gondz

Keterangan: menampilkan short report user gondz bila log-in dalam sistem

Hal yang berhubungan dengan perintah ini: finger, ps, who

*wc*
Kegunaan: menghitung sejumlah karakter, besar byte atau baris dalam suatu file
Syntax:
wc [options] filelist

Options :
-c menampilkan jumlah karakter (secara default memakai --chars)
-w menampilkan jumlah kata yang dipisahkan oleh space(bar), tab atau pindah baris baru
-l menampilkan jumlah baris
--byte menampilkan jumlah byte (dikombinasikan dengan -c)
--version menampilkan versi program wc

Contoh:

wc fileku

Keterangan: menampilkan berapa baris, kata-kata, dan karakter dalam file "fileku"

*who*
Kegunaan: menampilkan siapa saja yang log-on
Syntax:
who [options]

Options :
-m sama dengan perintah 'who am i', menampilkan siapa yang menjalankan terminal
-q hanya menampilkan login name dan jumlah siapa saja yang online
-s tidak ada efek tertentu, dapat diabaikan saja untuk compatibility
-H menampilkan juga header line

Contoh:

who

Keterangan: menampilkan NAME (username) , LINE (terminal) dan TIME (waktu pada saat user
log-in) tanpa header line

who -H

Keterangan: persis seprti 'who' tanpa options, tetapi header line ditampilkan

Hal yang berhubungan dengan perintah ini: ps, w

*write*
Kegunaan: mengirimkan pesan kepada user lain
Syntax:
write user [tty]

Options :
user user yang akan dikirimi pesan
tty terminal yang digunakan user

Contoh:

write gondz tty3

Keterangan: bila user gondz membuka 4 terminal (tty1, tty2, tty3 dan tty4), yang akan
dikirimi pesan pada tty3 saja

write gondz

Keterangan: mengirimkan pesan pada user gondz (asumsi : user gondz hanya membuka satu
terminal saja)


Senin, 25 April 2011

Planing Tugas Akhir_q

A.     Judul Penelitian
DESAIN DAN IMPLEMENTASI AUTENTIKASI JARINGAN HOTSPOT MENGGUNAKAN PFSENSE DAN RADIUS SERVER

B.     Lokasi Penelitian /Study Kasus
Nama Instansi         : Kantor Cabang Telkom Boyolali (PT. Telkom Indonesia)
Alamat                   : Jl. Pandanaran No. 160 Boyolali

C.     Latar Belakang
Telkom Cabang Boyolali saat ini sudah menyediakan layanan hotspot yaitu sebuah area dimana pada area tersebut tersedia koneksi internet wireless yang dapat diakses melalui Notebook, PDA maupun perangkat lainnya yang mendukung teknologi tersebut. Dengan hotspot di Telkom Cabang Boyolali maka kita bisa menikmati akses internet dimanapun kita berada selama di area hotspot tanpa harus menggunakan kabel. Layanan inilah yang nanti diharapkan akan mempercepat akses informasi bagi para pengguna, khususnya di dunia pendidikan yang mana sebagai barometer kemajuan teknologi informasi.
Hotspot di Telkom Cabang Boyolali dapat diakses secara langsung oleh siapa saja melalui Notebook, PDA dan perangkat lain yang mendukung di area hotspot, hal inilah yang membuat penulis merasa bahwa sistem hotspot seperti ini kurang optimal dalam penggunaannya. Oleh sebab itu diperlukan sistem autentikasi, user management dan monitoring jaringan hotspot untuk memaksimalkan layanan tersebut, diharapkan ketika komputer atau notebook mengakses hotspot akan muncul window login yang mengharuskan user mendaftar dan login terlebih dahulu sebelum memakai hotspot, jadi hanya yang punya account saja yang bisa menggunakan fasilitas ini. Sehingga dengan demikian maka administrator dapat lebih mudah dalam memanagement dan memonitoring user dalam jaringan wireless LAN (Hotspot).
Request dari komputer atau notebook akan diterima oleh server hotspot yang terdapat autentikasi, dan user diminta untuk login terlebih dahulu, setelah login diterima maka request diterima dan kemudian akan diproses dan diidentifikasi oleh radius server apakah termasuk user atau bukan.

D.    Perumusan Masalah
Dalam penulisan Tugas Akhir ini, kami mencoba memaparkan beberapa permasalahan yang kemudian diusahakan solusi pemecahannya. Beberapa masalah tersebut antara lain :
  1. Memanfaatkan Operating System PC Router Pfsense sebagai server alternatif.
  2. Bagaimana mengkonfigurasi DHCP server di mesin router pfsense agar user secara otomatis menerima IP dari router secara otomatis.
  3. Bagaimana mengkonfigurasi Captive Portal di mesin router pfsense sebagai autentikasi bagi pengguna hotspot.
  4. Bagaimana mengkonfigurasi server Free_radius di mesin router pfsense

E.     Batasan Masalah
Agar permasalahan terfokus pada suatu permasalahan di atas, maka perlu adanya batasan masalah, yaitu Tugas Akhir ini hanya membahas Captive Portal, DHCP server, dan RADIUS server.

F.      Tujuan Penelitian
Tujuan dari penyusunan Tugas Akhir ini adalah mendesain dan mengimplementasikan autentikasi jaringan hotspot di Telkom Cabang Boyolali menggunakan sistem operasi pfsense, sehingga diharapkan jaringan hotspot dapat bekerja lebih optimal. Dengan adanya autentikasi diharapkan user mengetahui bahwa itu adalah area hotspot Telkom Cabang Boyolali dan user dapat dimonitoring dalam penggunaannya.
.
G.    Manfaat Penelitian
Manfaat yang dapat diambil dari Tugas Akhir ini adalah :
1.      Hanya user yang memiliki account terdaftar saja yang bisa menggunakan fasilitas hotspot.
2.      Mempermudah dalam memanagement dan memonitoring user dalam jaringan wireless LAN.
3.      Berbasis open source sehingga dapat mengurangi ketergantungan pada software berbayar karena tidak perlu membeli lisensi.
4.      Manfaat umum yaitu dapat digunakan sebagai acuan dalam penelitian berikutnya.

H.    Metode Penelitian
1.      Tinjauan Pustaka
Peneliti sebelumnya yang berhubungan dengan topik pada sistem, dan dijadikan sebagai bahan masukan untuk ketepatan langkah pelaksanaan sistem dapat diuraikan sebagai berikut :
a.       Menurut opensource.org definisi open source adalah : pendistribusian ulang source code secara cuma-cuma, source code dari software tersebut harus disertakan atau diletakkan di tempat yang dapat diakses dengan biaya yang rasional, source kode asli dapat dimodifikasi, source code tidak diperbolehkan diciptakan untuk diskriminasi terhadap orang secara individu atau kelompok.
b.      Ono W. Purbo dalam Buku Pegangan Internet Wireless dan Hotspot. Membahas definisi WiFi, peralatan dan konfigurasi yang diperlukan dalam membangun jaringan WiFi, Hotspot dan sistem autentikasi. WiFi (Wireless Fidelity) pada dasarnya adalah istilah generik untuk peralatan Wireless LAN, atau dikenal sebagai WAN (Wireless Area Network). Sedangkan Hotspot adalah sebuah wilayah terbatas yang dilayani Access Point Wireless LAN standar 802.11a/b/g. Di mana pengguna (user) dapat masuk ke dalam Access Point secara bebas dan mobile menggunakan perangkat sejenis Notebook, Laptop, PDA, dan sejenisnya.
c.       Lisal Faisal dalam artikelnya di http://travelnetindo.com/artikel/artikel.htm membahas tentang Operation System PC Router. Mengatakan bahwa rata-rata Operation System (OS) PC router dibuat dan dikembangkan di atas OS Linux yang biasa disebut Linux Based Router, yang hal ini terus dikembangkan dan diperhatikan oleh komunitas linux melalui forum-forumnya untuk terus diperbaiki secara gotong rotong dan juga manual cara penggunaannya juga ditulis oleh komunitasnya. Operating System tersebut salah satunya adalah Pfsense (www.pfsense.com) yang sistem operasinya berbasiskan OS linux Free BSD/OpenBSD 6.1 yang pengembangannya berasal dari Platform Linux Based Router MonoWall (http://m0n0wall.ch).
2.      Pendekatan Model Sistem
Metode ini merupakan upaya peneliti dalam menerapkan landasan teori yang ada ke objek yang diteliti. Dalam penelitian ini metode eksperimen yang ditempuh peneliti meliputi langkah-langkah seperti :
a.       Instalasi dan konfigurasi operating system pfsense.
b.      Konfigurasi Captive Portal pada mesin pfsense.
c.       Instalasi dan konfigurasi jaringan WiFi yang terhubung ke internet.
3.      Pengujian Sistem
Untuk mengetahui keakuratan dan kesempurnaan sistem, peneliti melakukan pengujian dengan tahapan pengujian sementara dan lanjutan.
a.       Pengujian Sementara
Pengujian ini harus dilakukan karena jaringan dapat berfungsi apabila setting alamat IP dilakukan dengan benar. Pengujian dilakukan dari komputer router dimana komputer router sendiri mempunyai dua LAN Card. Pertama pengujian alamat IP dari komputer pfsense yaitu LAN Card1 dengan perintah :
# ping [IP Address dari LAN Card1 komputer router]
Misal :
# ping 192.168.1.62
Jika terdapat respon maka alamat IP Address sudah terkonfigurasi dengan benar.
Kemudian kita menguji IP dari LAN Card2 dari pfsense dengan perintah :
# ping [IP Address dari LAN Card2 komputer router]
Misal :
# ping 192.168.1.1
Jika terdapat respon maka alamat IP Address sudah terkonfigurasi dengan benar.
Berikutnya adalah menguji dari komputer client dengan perintah :
C:\> ping [IP Adrress komputer server]
Misal :
C:\> ping 192.168.1.1
Jika ada respon dari komputer router maka IP Address sudah terkonfigurasi dengan benar.
b.      Pengujian Lanjutan
Untuk mengetahui keakuratan dan kesempurnaan sistem, peneliti melakukan pengujian lanjutan di Telkom Cabang Boyolali.

I.       Sistematika Penulisan
Tugas Akhir ini nantinya disusun dengan sistematika penulisan sebagai berikut :
BAB I       PENDAHULUAN
Merupakan bab pendahuluan yang menguraikan latar belakang masalah, rumusan masalah, pembatasan masalah, tujuan, dan sistematika penulisan
BAB II      LANDASAN TEORI
Berisi tentang teori-teori yang digunakan sebagai landasan dalam penelitian dan pengertian program yang digunakan.
BAB III    PERANCANGAN SISTEM
Membahas langkah dari proses perancangan aplikasi autentikasi Hotspot beserta implementasi perancangan sistem.
BAB IV     PENGUJIAN DAN ANALISA
Menunjukkan hasil pengujian dari perancangan aplikasi autentikasi Hotspot disertai dengan analisa sehingga didapatkan bukti kuat dari hipotesis yang dilakukan.
BAB V      PENUTUP
Menguraikan kesimpulan Tugas Akhir dan saran-saran sebagai bahan pertimbangan untuk pengembangan penelitian selanjutnya.